Ketua JPZIS Sejam, Edi Kiswanto mengatakan, paket makanan disalurkan untuk ratusan penerima manfaat. Target penyaluran yakni tunawisma, tukang ojek, becak, ODGJ, anak jalanan, pemungut sampah, tukang parkir, musafir dan pekerja keras di malam hari.
Ia menjelaskan, penyaluran paket makanan ini untuk membantu konsumsi logistik masyarakat kurang mampu yang sedang beraktivitas di kawasan Pati Kota pada malam hari.
"Apakah Pemerintah tidak atau kurang responsif, kami belum tahu. Niat kami bersama teman-teman dan para relawan adalah saling berbagi dengan saudara kami yang kurang beruntung di jalanan," ujarnya saat dihubungi nucare.id pada Senin (21/7/2025).
"Kami ingin menunjukkan bahwa mereka tidak sendirian. Ada kami yang ikut peduli dengan nasib mereka, walaupun tidak seberapa lewat sebungkus nasi," tandasnya.
Edi menjelaskan, jumlah nasi kotak yang dibagikan setiap kali kegiatan sebanyak 100-200 nasi kotak. Sumber anggaran berasal dari para donatur JPZIS Sejam.
"Tujuan program ini sedikit membantu makan malam penerima manfaat yang ada di jalan-jalan Kota Pati," tuturnya.
Ia menyadari bantuan yang disalurkan jumlahnya sangat terbatas dan hanya dilakukan setiap seminggu sekali yakni hari Kamis malam Jumat.
Menurutnya, program ini sangat diminati dan dinanti penerima manfaat, karena biasanya mereka menunggu kedatangan pihak JPZIS Sejam.
"Kami menjalankan program ini sejak tahun 2018 sampai dengan sekarang. Hal ini kami lakukan sebagai bentuk kepedulian sosial dan membantu pemerintah dalam meringankan beban hidup warga sasaran," terangnya.
Edi berharap program tersebut bisa menginspirasi pemerintah dalam hal peduli wong cilik. "Harapan kami program ini bisa menjadi inspirasi bagi pemerintah untuk peduli dengan wong cilik, " harapnya.
"Kami juga mengajak para dermawan untuk ikut peduli dengan sesama seperti program Menabung (Membagi Nasi Bungkus) yang dijalankan oleh Yayasan Sejam," ajaknya.
https://nucare.id/news/warga_dhuafa_di_kota_harus_diperhatikan_jpzis_sejam_pati_bagikan_ratusan_paket_nasi_kotak
